INILAH SIFAT PEMALAS DALAM PANDANGAN ISLAM
Wahai saudara/saudari, aku ingin memberitahumu apa gunanya mempunyai energi, antusiasme, dan menyembah Allah bagi kalian. Nomor satu, energi ekstra itu akan menyenangkan Allah S.W.T.
Ketika Musa A.S. diperintahkan untuk pergi ke gunung selama 40 hari, dia tidak berjalan santai, dia tidak datang terlambat, dia berlari ke gunung itu. Dan Musa berkata, Allah juga mencatat kata-kata Musa karena itu sangat menyenangkan Allah.
Allah Azza wa Jalla berfirman tentang Musa di dalam Al-Qur’an “Bahwa aku mendatangimu dengan segera ya Allah, sehingga Kau merasa senang terhadapku.”
Yang kedua adalah, mempunyai energi merupakan karakter seorang mukmin (orang yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla). Bermalas-malasan adalah karakter orang munafiq. Allah Azza wa Jalla berfirman bahwa orang-orang munafiq, jika mereka bangun untuk shalat, maka bangunnya malas-malasan. Inilah yang terjadi. Berikan aku waktu 10 menit lagi, 10 menit lagi, 10 menit lagi, 10 menit, “OH, AKU KETINGGALAN SHALAT SUBUH. OH AKU AKAN SHALAT SAJA SETELAH MATAHARI TERBIT”
Orang-orang harus menjadi jujur. Jujurlah dengan perasaanmu, jika tidak, maka orang itu berkarakter Nifaq, karakteristik seorang munafik, ketika mereka bermalas-malasan untuk menunaikan shalat, maka mereka berada dalam keadaan Nifaq. Naudzubillah.
Dan di Kanada, orang-orang memberikan alasan “TERLALU DINGIN, kita tidak bisa melakukan amal baik karena terlalu dingin", atau orang-orang di negara beriklim panas mengatakan “TERLALU PANAS, kita tidak bisa melakukan amal baik apapun."
Allah S.W.T. menjelaskan orang-orang munafiq ketika Rasulullah S.A.W. memerintahkan mereka untuk pergi ke perang Tabuk.
Saat itu musim panas. Sekitar tujuh jam perjalanan menggunakan mobil dari Madinah menuju Tabuk, dan mereka berjalan ke sana. Terasa seperti perjalanan sebulan untuk sampai kesana. Allah S.W.T. berfirman bahwa orang-orang munafiq menghasut yang lainnya agar tidak pergi bersama Rasulullah S.A.W. Mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini. (Q.S. At-Taubah:81) Mari kita tunggu hingga musim dingin tiba, barulah kita menyusul Rasulullah S.A.W.”
Allah S.W.T. berfirman
(Q.S. At-Taubah:81)
Ibnul Jawzi R.A. berkata “Aku tidak pernah melihat kekurangan yang lebih menyedihkan bagiku dalam sebuah masyarakat, daripada melihat orang-orang berhenti bekerja padahal mereka mampu melanjutkan.”
SUMBER: LAMPUISLAM.ORG